Selasa, 10 Januari 2017

Australia Terbanyak Pasok Dana Teroris Indonesia

Centre of Reporting and Financial Transaction Analysis  atau Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf mengatakan sebagian besar pendanaan untuk para teroris melakukan aksinya di Indonesia berasal dari Australia.
“Negara yang pernah kirim dana ke Indonesia paling banyak dari Australia,” kata Yusuf saat rapat bersama Panitia Khusus revisi UU nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Terorisme di Gedung DPR, Jakarta, pada September 2016.
 Australia Terbanyak Pasok Dana Teroris Indonesia
Dia menjelaskan Australia mengirimkan dana sebesar kurang lebih Rp88,5 milyar ke para “foreign terorisme fighter” yang ada di Indonesia. M Yusuf mengatakan frekuensi dana yang masuk dari Australia itu sebanyak 97 kali melalui berbagai cara baik perseorangan atau kelompok.

“Lalu negara lainnya yang juga dianggap banyak mengirimkan dugaan pendanaan terorisme ada di Brunei dengan kisaran Rp2,6 milyar, disusul dengan Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan dan Thailand,” ujarnya.
Sementara itu, Yusuf juga menyampaikan adanya pemasok uang untuk jaringan teroris, yaitu berasal dari Australia dan negara-negara timur tengah seperti Irak, Lebanon dan Turki serta beberapa nama yayasan di Indonesia.
Menurut dia, beberapa yayasan itu membiayai para teroris untuk pergi ke luar negeri seperti Suriah menjadi “foreign terorism fighter“.
“Saya tidak sebut nama yayasan, beberapa yayasan juga biayakan mereka yang berangkat ke daerah teroris di luar negeri atau yang dikenal sebagai foreign terorisme fighter (FTF),” katanya.

Cara Penyaluran Dana Untuk Teroris
M Yusuf menjelaskan, terkait cara penyalurannya ada melalui berbagai cara, seperti dari menggunakan sewa orang bahkan ada yang sampai menikahi dulu pasangan warga negara Indonesia.
Setelah itu, menurut dia, sang isteri diminta untuk membuka rekening khusus guna menerima alokasi dana dugaan terorisme. “Adapun penggunaan instrumen pembayaran terkini yang baru saat ini ada dua cara yang ditemukan PPATK,” ujarnya. Dia menilai rata-rata kini pembayarannya dengan menggunakan transaksi pembayaran virtual.
M. Yusuf mengatakan, pertama dengan menggunakan instrumen global payment gateaway seperti paypal, dan kedua, penggunaan instrumen virtual currency seperti bitcoinSementara itu dia memaparkan bahwa Indonesia ternyata juga menjadi bagian dari pemasok dana kepada terduga teroris ke negara lainnya.
Dalam rincian yang dipaparkan PPATK, Indonesia mengirim ke Hongkong sebesar Rp31,2 milyar, Indonesia mengirim ke Filipina sebesar Rp229 M dan Indonesia mengirim ke Australia Rp 5,3 milyar.

Senin, 09 Januari 2017

AWAS MEDIA ANTEK FREEMANSON bin WAHYUDI

Assalamu'alaikum..

Jakarta, Senin (9/1/2017) Pemerintah (Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara) Pastikan Tidak Tebang Pilih Blokir Berita Hoax, namun poto ini pada tahun kemarin 2016 Masehi jelas bukan berita Hoax..

Bismillah..

Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang kafir sebagai penolong setia atau pelindung dengan meninggalkan orang-orang beriman yang lain. Barangsiapa yang melakukannya, maka dia telah lepas dari Allah.Kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka.Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya.Dan hanya kepada Allah kembali (mu)” (QS. Ali ‘Imron : 28)

HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, JANGANLAH KAMU MENGAMBIL MUSUH-KU DAN MUSUH MU MENJADI TEMAN-TEMAN SETIA yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.” (QS. Al Mumtahanah : 1)

Jadi anda tahu, kepada siapa mereka berpihak..
Salam Rempug, Ingat Jangan Ambil Berite Dari Teman Setia Dari Kaum Kuffar..

Jumat, 06 Januari 2017

Resapi Nilai Kerempugan

Tak heran jika ditanah betawi sebagai ibukota Jakarta dikenal sebagai masyarakat multikultural (memiliki latar belakang budaya yang beragam) Sejak akhir abad yang lalu dan khususnya setelah kemerdekaan (1945), Jakarta dibanjiri imigran dari seluruh Indonesia, sehingga orang Betawi — dalam arti apapun juga — tinggal sebagai minoritas. Pada tahun 1961, 'suku' Betawi mencakup kurang lebih 22,9 persen dari antara 2,9 juta penduduk Jakarta pada waktu itu.

Mereka semakin terdesak ke pinggiran, bahkan ramai-ramai digusur dan tergusur ke luar Jakarta. Proses asimilasi dari berbagai suku yang ada di Indonesia hingga kini terus berlangsung dan melalui proses panjang itu pulalah salah satu caranya Kerempugan Betawi hadir di bumi Nusantara.

Alhamdulillah, Berkat semangat Almagfurllah Alm. KH. A Fadloli El Muhir yang bertekad bulat untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Betawi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kerempugan dapat membangkitkan semangat masyarakat betawi melalui Organisasi Forum Betawi Rempug yang ia dirikan bersama para Tokoh Betawi lainnya.

Sehingga dengan jerihpayah kerempugan yang mereka lakukan membuahkan hasil yang sangat berarti bagi kelangsungan hidup bangsa, negara dan masyarakat betawi khususnya didalamnya. Atas dasar kerempugan inilah semangat masyarakat betawi lebih semangat untuk bangkit dan semakin kuat menghadapi arus era moderenisasi ibukota Jakarta dikenal sebagai masyarakat multikultural.

Kerempugan bukan hanya kalimat semata yang kita ketahui. Akan tetapi kalimat tersebut mengandung makna yang sangat penting.

Kerempugan itu menumbuhkan sifat kekeluargaan, kebersamaan dan memperkuat Tali silahturahmi, dengan tujuan membawa kedamaian dan ketentraman di DKI Jakarta,  agar tidak ada lagi perpecahan maupun pertikaian yang membuat bangsa kita tidak saling menyakiti satu sama lain.

Kerempugan itu menumbuhkan sikap tolong menolong, toleransi dan rasa kemanusiaan di setiap lingkungan, dengan tujuan setiap orang mampu menghargai adanya perbedaan dan berperilaku adil terhadap sesama yang membutuhkan bantuan, agar tidak menimbulkan rasa iri hati.

Kerempugan itu mengadakan musyawarah dalam setiap kegiatan, yang berarti kerempugan dapat mewujudkan adanya musyawarah dalam menentukan suatu keputusan yang terbaik untuk masyarakat dan bangsa, tanpa mementingkan kepentingan pribadi.

Tanpa adanya kerempugan dalam diri, bermasyarakat akan berdampak sangat buruk bagi lingkungan bangsa dan negara kita ini. Salah satu dampak buruknya yang bisa terjadi yaitu dapat memecah belah kehidupan dilingkungan masyarakat. Sehingga akan menimbulkan yang namanya permusuhan, hati dan pikiranpun akan terbebani akan hal itu, bahkan berdampak kerugian secara fisik maupun materil dan ditertawakan bangsa asing.

Karena Kerempugan bukanlah wadah kearoganan ataupun sifat keangkuhan. Kerempugan bukanlah alasan yang dimana kekuatan bisa menjadi segalanya dan menindas untuk terwujudnya kepentingan. Kerempugan itu bentuk rasa simpatik pemersatu bangsa.

Tumbuhkanlah selalu nilai-nilai kerempugan untuk mempererat tali silahturahmi, bukan hanya khusus kaum betawi, namun mari kita ciptakan kerempugan berskala nasional dalam satu wadah NKRI. Melalui budaya, social, politik dan organisasi bahwa kaum betawi menjunjung tinggi nilai kerempugan demi terciptanya kedaulatan Indonesia yang hakiki.


Salam Rempug..

Selasa, 03 Januari 2017

Ormas Betawi dan Eksistensi

Dalam buku Babad Tanah Betawi, Ridwan Saidi sang penulis buku tersebut, “mengklaim” bahwa nenek moyang orang Betawi adalah Aki Tirem atau  Sang Aki Luhur Mulya, seorang penghulu kampung yang  tinggal di pinggiran Kali Tirem, Warakas, Tanjung Priuk.

Aki Tirem sebagaimana yang tercatat dalam Naskah Pangeran Wangsakerta dalam Pustaka Rajyarajya I Bhumi Nusantara, Parwa 1, Sarga 1, adalah putera Ki Srengga, Ki Srengga Putera Nyai Sariti Warawiri, Nyai Sariti Warawiri puteri Sang Aki Bajulpakel, Aki Bajulpakel putera Aki Dungkul dari Swarnabhumi bagian selatan kemudian berdiam di Jawa Barat sebelah Barat, Aki Dungkul putera Ki Pawang Sawer, Ki Pawang Sawer Putera Datuk Pawang Marga, Datuk Pawang Marga putera Ki Bagang yang berdiam
di swarnabhumi sebelah utara, Ki Bagang putera Datuk Waling yang berdiam di Pulau Hujung Mendini, Datuk Waling putera Datuk Banda, ia berdiam di dukuh tepi sungai, Datuk Banda putera Nesan, yang berasal dari Langkasungka. Sedangkan Nenek moyangnya berasal dari negeri Yawana sebelah barat.

Setelah menikahkan anaknya Pohaci Larasati dengan sorang pangeran pelarian dari India yang berilmu tinggi, Dewawarman, maka keturunan Aki tirem inilah yang oleh Ridwan Saidi disebut sebagai manusia proto betawi. dan terus berkembang sampai sekarang sebagai etnis yang mendiami wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Menurut perkiraan saat ini, orang Betawi yang ada di Jakarta itu ada sekitar 27 persen atau 2.310.587 jiwa. Jumlah ini artinya etnis Betawi menjadi etnis terbanyak kedua setelah etnis Jawa yang sekitar 33 persen. Warga pribumi Jakarta ini hidup terpencar-pencar di lima wali kota. Lalu etnis Betawi yang hidup di Bekasi, Tangerang, dan Depok mencapai angka 2.340.000-an jiwa.

Betawi sebagai etnis sudah ada sejak lama, secara tertulis sebutan orang Betawi pertama kali terdapat dalam dokumen 1644 berupa testament Nyai Inqua, janda Tuan Tanah Souw Beng Kong, Kapiten Tionghoa pertama ditanah Betawi. Tetapi sebagai satuan sosial dan politik, etnis Betawi baru muncul ketika Mohamad Husni Thamrin mendirikan organisasi kemasarakatan Perkoempoelan Kaoem Betawi.  Di saat itu mungkin baru kaum terpelajar dan segelintir saja orang Betawi, yang sadar sebagai suatu golongan etnis yang akan berperan dalam panggung sosial politik.

Ormas Betawi Dan Etnisitas

Organisasi kemasyarakatan adalah salah satu wadah warga, rakyat, masyarakat untuk berekspresi, mengapresiasikan pikirannya ditengah masyarakat bangsa, negara. Dengan wadah ini mereka bebas mengemukakan ide-idenya, melampiaskan isi hatinya serta sadar memperjuangkan hak-hak sipilnya. Dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang baik dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Ormas itu kepentingannya  lebih luas dan tidak lah sempit, dalam arti tidak hanya mempunyai satu ataupun dua kepentingan saja namun juga memandang kepentingan aspek segi kemanusiaan, sosial, politik dan budaya masyarakat sesuai pasal 1 s/d 6 Undang-undang No.17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Bahwa Ormas berfungsi sebagai sarana dan mewujudkan tujuan negara.

Orang Betawi sendiri, sebagai tuan rumah yang makin tersisih di tengah keragaman etnik di ibu kota, mencoba berhimpun untuk mengangkat eksistensinya. Kini mereka tumbuh sebagai sebuah komunitas dalam beberapa organisasi kemasyarakatan. Bagi sebagian besar warga Jakarta, nama Forum Betawi Rempug atau FBR yang dikomandani KH. Fadholi El Muhir, sudah sangat familiar. Ada yang lewat Forum Komunikasi Anak Betawi (FORKABI), Ikatan Keluarga Besar Tanah Abang (IKBT), Persatuan warga Betawi (PERWABI), Persatuan Masyarakat Betawi(PMB), Persatuan Orang Betawi (POB) dan masih banyak lagi.

Pasca lengsernya Orde Baru, bangsa Indonesia dihadapkan pada realitas sosial politik yang benar-benar tidak menguntungkan dan jauh dari kondusif. Jika selama Orde Baru, aparat negara sering terlibat kekerasan sosial dan politik. Maka di era reformasi ini, aksi-aksi kekerasan diambil alih oleh oknum ormas-ormas sektarian. Ormas-ormas ini ada yang mengusung suku maupun agama.

Kekuatiran memang sering muncul kalau ada ormas yang basisnya adalah ikatan primordial terutama suku. Misalnya, ormas yang berbasis massa betawi seperti FBR, FORKABI, PMB, POB dan lainnya, ormas Banten seperti Persatuan Pendekar Persilatan Seni Budaya Banten Indonesia (PPPSBBI), Kelompok Ambon, Kelompok Flores, Kelompok Madura dan sebagainya. Kekuatirannya adalah masyarakat justru akan terpecah belah menurut garis-garis primordial. Dan ribetnya lagi semua ormas diluar suku betawi tersebut berbasis tumplek-blek ditempat yang sama, di Tanah Betawi.  

Sebagai Ibu Kota negara, Jakarta memang menjadi impian orang manapun di negeri ini, makanya tak heran setiap tahun, bulan, minggu, hari para pendatang baru terus berbondong-bondong membanjiri Jakarta, sehingga memunculkan kemiskinan dan pengangguran baru. Kemiskinan merupakan salah satu penyebab utama lahirnya premanisme dan “penyakit masyarakat” lainnya. Apalagi kini angka pengangguran terus meningkat. maraknya premanisme lebih disebabkan oleh kemiskinan mental dan kemiskinan natural, dalam arti tidak mempunyai materi. Pelaku premanisme umumnya orang yang tidak mengenyam pendidikan. Selain itu, mereka berasal dari keluarga yang biasanya miskin.

Dikarenakan faktor tersebut, berbagai Oknum Ormas sering terlibat dalam beberapa peristiwa yang memancing emosi massa di Jakarta. Bahkan sentimen primordialisme mereka semakin terbakar, tatkala mereka harus berhadapan dengan etnis lain untuk mempertahankan eksistensinya.

Meskipun terkadang muncul gerakan massa yang begitu keras tekanannya, memakai nama etnis dan kelompok agama, namun sepak terjang ORMAS sangat mempengaruhi situasi di daerah, terutama dalam bidang politik, ekonomi dan social lainnya, bahkan menggeser kedudukan Parpol untuk lebih merespon kepentingan masyarakat.

Wajah Betawi Milenium

Mungkin fenomena ini adalah bagian lain dari wajah betawi millennium selaian yang ditulis Ridwan Saidi dalam bab terakhir buku babad tanah betawi, wajah Betawi millennium bukan Cuma Sarnadi Adam, Ihsanudin Noorsy, Jefry Al-Bukhori, Sandra Dewi.

Wajah Betawi millennium juga adalah Masnah, seorang pelantun lagu-lagu gambang kromong “lagu dalam”, yang tinggal ditangerang dan harus dikembangkan.

Wajah betawi millennium adalah Haji Sama Saleh Cengkareng dan Bang Warno Rawabelong, yang masih sering ngelancarin jurus-jurus pukul seliwa Betawinya, meskipun sudah tidak adalagi anak muda yang datang berguru kepadanya.

Wajah Betawi millennium adalah Nalih cucu Saim, pimpinan grup lenong Kim-Seng, yang anaknya harus putus sekolah karena grup lenongnya sudah jarang sekali di tanggap orang betawi yang hajatan.

Wajah betawi millennium adalah para pemuda kita yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan melestarikan budayanya.

Dan beruntung kite masih ada FBR, FORKABI, PMB, IKBT, POB dan lainya, yang meskipun berparas jawara, namun masih mampu berpartisipasi membina, memberdayakan, memelihara, menjaga dan memperkuat masyarakat pribumi dan non-pribumi dan masih mampu memalingkan wajah orang-orang dari suku lain untuk tetap mengingat Betawi, atau untuk memberi tahu bahwa betawi masih eksis di kampungnya sendiri.